Selasa, 12 April 2011

POLISI SUKA MENJEBAK PENGENDARA

Metrotvnews.com, Jakarta: Kapolri Jenderal Timur Pradopo diharapkan segera mengambil tindakan tegas atas maraknya aksi "penjebakan" oleh polisi di jalanan Ibu Kota Jakarta.

Pasalnya, aksi meresahkan ini bukan hanya tidak mendidik, namun juga justru menambah kemacetan baru alih-alih menertibkan kemacetan itu sendiri.

"Kapolri harus segera menertibkan aksi polisi yang suka "menjebak" masyarakat di Jakarta. Seharusnya polisi-polisi itu tidak menjebak, tapi bertugas menertibkan pengendara di simpul-simpul kemacetan dan mengurai kemacetan," kata Ketua Indonesia Police Watch, Neta S Pane, dalam siaran persnya, Ahad (10/4).

Aksi polisi, imbuh Neta, akhir-akhir ini kian ganas di berbagai jalanan Jakarta. Polisi biasanya beroperasi di tikungan, pertigaan, lampu merah, di atas flyover, di tengah underpass, dan di pojok-pojok jalur busway.

Neta menambahkan sedikitnya terdapat 25 titik jebakan yang sangat rawan pungli. Berdasarkan pantauan Media Indonesia, titik-titik itu antara lain flyover Galur (Jakarta Pusat), pertigaan Apartemen Palazzo dekat Polsek Kemayoran Jakarta Pusat, Jalan Jenderal Gatot Soebroto Jakarta Selatan, dan jalur busway depan Universitas Trisakti Grogol Jakarta Barat.

Target operasi yang paling banyak ialah pengendara motor. Mereka ada yang 'iseng' memberhentikan pengendara untuk bertanya kelengkapan, namun ada pula, seperti yang diungkap Neta, sengaja 'menunggu' para pengendara yang bandel. Padahal mereka seharusnya mengarahkan para pengendara tersebut sebelum masuk jalur busway atau flyover itu sendiri.

Ironisnya, aksi ini makin marak terjadi di tengah-tengah upaya Polda Metro Jaya melakukan Operasi Simpati.

Neta pun menyayangkan upaya Polri yang terkesan 'kejar setoran' ini karena Polri baru saja ditetapkan mendapat dana renumerasi. "Untuk itu IPW mendesak Kapolri menurunkan tim khusus untuk menertibkan aksi tersebut," pungkas Neta.(MI/ICH)

SUMBER : http://id.berita.yahoo.com/polisi-suka-menjebak-pengendara-20110410-044500-713.html

BAYI TIDAK BOLEH TIDUR DENGAN PEROKOK

SEBAIKNYA para orang tua yang merokok tak tidur di ruang yang sama dengan bayi-bayi mereka. Sebab, kadar nikotin rokok yang menempel pada kulit maupun pakaian dapat membahayakan kesehatan si bayi.

Peneliti melakukan studi di Catalonia, Spanyol. Penelitian menyoroti efek asap tembakau pada bayi dan dihubungkan dengan ruangan pribadi. Mereka pun mewawancarai orang tua dari 1.123 bayi di bawah usia 18 bulan.

Setelah melakukan analisa, sampel rambut pada 252 bayi mengandung nikotin. Para bayi itu ternyata tidur bersama orang tua yang merokok dalam satu ruangan. Kadarnya bahkan tiga kali lebih tinggi ketimbang bayi yang tidur terpisah dari orang tua perokok.

"Menjadi perokok pasif adalah penyebab utama kematian anak di negara maju," kata Guadalupe Ortega, peneliti utama, baru-baru ini. Ortega pun menambahkan ventilasi kamar tidur belum tentu efektif mengurangi tingkat paparan racun pada perokok pasif.(MI/***)

sumber : http://id.berita.yahoo.com/bayi-tak-boleh-tidur-dengan-perokok-20110330-220300-383.html

ajari anak mengatur keuangan

Konsep keuangan harus diajarkan kepada anak sedini mungkin. Mengetahui konsep pengelolaan uang sejak dini dapat memberinya dasar yang baik untuk mengelola keuangannya di masa depan. Berikut ini lima cara yang bisa dilakukan:

1. Pengertian bahwa uang tak mudah didapatkan
Tunjukkan padanya, uang adalah benda berharga yang tak jatuh dari langit begitu saja. Setiap sennya merupakan hasil dari usaha. Jika uang saku anak habis sebelum waktunya, jangan berikan lagi secara cuma-cuma. Mereka bisa bekerja untuk mendapatkan uang, misalnya dengan memotong rumput di halaman atau mencuci sepedanya.

2. Beri jatah uang
Memberi jatah uang saku bisa dilakukan sejak anak masuk Sekolah Dasar.
Mulailah dengan memberikan jatah uang mingguan, baru kemudian jatah bulanan setelah anak beranjak besar. Cara ini mengajarkan tanggung jawab dan keterampilan mengelola uang sesuai kebutuhan.

3. Atur prioritas
Buatlah daftar barang yang ingin dibeli versus barang yang benar-benar dibutuhkan. Setiap kali anak ingin membeli suatu barang, orangtua harus menanyakan apa alasannya: apakah keharusan, atau keinginan semata.

4. Beri contoh baik
Anak belajar dengan meniru orangtuanya. Ceramah panjang soal mengelola keuangan akan masuk kuping kiri keluar di kuping kanan jika neraca Anda sendiri masih morat-marit. Tunjukkan pada anak bahwa Anda selalu membayar tagihan tepat waktu.

Perlihatkan tagihan bulanan keluarga pada anak, misalnya cicilan rumah, pembayaran listrik dan telepon. Tak hanya membuat anak mengetahui biaya hidup dan kondisi keuangan keluarga, tapi juga membuat mereka terlibat dalam proses mengatur keuangan di keluarga.

4. Ajari berbagi
Untuk menghargai nilai uang, anak harus melihat orang lain yang tidak seberuntung dirinya. Anak bisa dibiasakan menyisihkan uang atau barang untuk membantu orang lain di sekitarnya, misalnya penghuni panti asuhan, korban bencana dan anak jalanan.

Ingat, tak pernah terlalu dini untuk mengajari anak tentang uang dan cara mengaturnya.

sumber : http://id.berita.yahoo.com/ajari-anak-mengatur-keuangan.html

Sabtu, 02 April 2011

misteri mati suri

Mengungkap Misteri Mati Suri

img
(Foto: buzzle)
Jakarta, Pengalaman mati suri (Near Death Experience) seringkali terjadi pada beberapa orang yang sedang sekarat. Apa yang sebenarnya terjadi pada saat mati suri? Atau hanya ada perubahan-perubahan kimia dalam otak dan organ indera sebelum kematian?

Rata-rata mati suri memiliki ciri-ciri umum tertentu, tapi ada juga yang memiliki pola berbeda. Seperti dikutip dari Howstuffworks, Jumat (19/3/2010) ada beberapa ciri umum ketika seseorang mati suri, yaitu:

1. Perasaan ketenangan, perasaan ini kemungkinan meliputi kedamaian, penerimaan kematian, emosional dan kenyamaan fisik.
2. Intensitas murni cahaya terang yang tidak menyakitkan, intensitas cahaya ini terkadang memenuhi ruangan tapi ada juga seseorang hanya melihat cahaya yang berasal dari surga atau Tuhan.
3. Pengalaman keluar dari tubuh (out-of-body experience/OBE), orang merasa telah meninggalkan tubuhnya dan bisa melihat dokter yang bekerja padanya.
4. Memasuki alam atau dimensi lain, hal ini biasanya tergantung dari keyakinan dan pengalamannya.
5. Berjalan di terowongan, banyak orang yang mati suri menemukan dirinya berada di terowongan dengan cahaya di ujung dan bertemu dengan makhluk roh lainnya.
6. Dapat komunikasi dengan roh, sebelum mati suri berakhir banyak orang yang melaporkan dapat berkomunikasi dengan roh lain dan diperintahkan untuk kembali ke tubuhnya.


Teori yang menjelaskan tentang mati suri dibagi menjadi dua kategori dasar yaitu penjelasan ilmiah (medis, fisiologis dan psikologis) serta penjelasan supernatural (spiritual dan agama).

Secara supernatural seseorang yang mati suri sebenarnya mengalami dan mengingat hal-hal yang terjadi dengan kesadaran tapi tanpa disertai tubuhnya.

Ketika seseorang mendekati kematian, maka jiwanya meninggalkan tubuh dan mulai merasakan hal-hal yang biasanya tidak bisa dirasakan. Jiwa berjalan melalui perbatasan antara hidup di dunia dan hidup di akhirat, biasanya diwakili oleh terowongan dengan cahaya di ujung.

Secara ilmiah proses mati suri sangat kompleks, subjektif dan emosional. Mekanisme di balik beberapa pengalaman ini adalah cara otak memproses informasi sensorik.

Apa yang seseorang lihat di sekelilingnya hanyalah jumlah dari semua informasi sensorik yang diterima otak pada saat tertentu. Jika seseorang membayangkan sesuatu saat inderanya tidak berfungsi dengan baik, maka otak akan menerima informasi yang salah.

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh obat-obatan atau beberapa bentuk trauma yang menyebabkan otak orang tersebut menutup. Beberapa ahli berteori bahwa gangguan saraf atau kelebihan beban informasi yang dikirim ke korteks visual otak, menciptakan gambaran cahaya terang yang berangsur-angsur menjadi lebih besar. Otak dapat menafsirkan hal ini sebagai bergerak di terowongan gelap.

Selama mengalami mati suri, tubuh rawan mengalami kerusakan karena otak menafsirkan informasi yang salah. Kombinasi antara efek trauma dan kekurangan oksigen di dalam otak memunculkan pengalaman melayang ke angkasa dan menatap tubuh Anda sendiri. Sensasi damai yang dirasakan dipicu oleh meningkatnya kadar endorfin yang diproduksi oleh otak selama trauma.

Salah input sensoris yang diterima, ditambah dengan kekurangan oksigen dan endrofin akan menciptakan sebuah pengalaman surealisme meskipun realistis. Selain itu neurotransmitter di otak yang menutup akan menciptakan ilusi yang indah bagi semua orang yang dekat dengan kematian

sumber : http://health.detik.com/read/2010/03/19/173759/1321452/763/mengungkap-misteri-mati-suri